Salib ANKH adalah bentuk salib yang dapat ditemui pada kebudayaan Mesir kuno. Ankh inilah yang kemudian hari oleh sebagian orang khususnya orang Kristen Koptik di Mesir dipakai dalam penunjang sarana peribadatan. Mereka menyebut bentuk salib ini sebagai "Crux Ansata"
Salib Tau, salib ini berupa kayu palang yang diletakkan pada puncak balok vertikal. Bentuk salib ini disebut pula sebagai salib Santo Antonius. Hal ini karena bentuk salibnya menyerupai tongkat Santo Antonius dan para pertapa lain yang berada di padang gurun.
Swastika adalah lambang yang berpola dasar garis silang. Lambang ini di temukan di daerah Mesopotamia kuno. Lambang-lambang ini pada perkembangan sejarahnya menyebar ke daerah Kaukasus, Siprus, Atena, Makedonia, Italia, Galilea serta Skandinavia.
Di India, bentuk-bentuk seperti ini ternyata banyak dijumpai pada pelbagai candi, ukiran, lukisan serta arca atau patung. Hal inilah yang kemudian dianggap mereka sebagai kebudayaan asli Mohenjo Daro, yaitu suku yang sudah ada sebelum bangsa Arya berkuasa. Setelah bangsa Arya memasuki India, Swastika ini digunakan pula oleh penganut agam Hindu dan Budha.
Sejarah dan keberadaan Sauvastika pada dasarnya sama dengan Swastika, bagi tradisi kuno yang membedakan antara Swastika dan Sauvastika adalah : jika Swastika mempunyai bengkokan yang arahnya ke kanan, sedangkan Sauvastika ke kiri.
Salib Latin atau Crux Immisa bentuknya berupa kayu yang vertikal berukuran panjang kemudian ditambahkan kayu palang dengan ukuran lebih pendek. Pada palang kayu tersebut juga diletakkan papan sejenis plakat yang bertuliskan alasan hukuman.
Apabila dicermati, salib Latin ini dipakai untuk menyalibkan Yesus. Hal ini tampak dari papan yang dipasang pada salib di atas kepala Yesus yaitu dengan tulisan INRI. Jadi disimpulkan oleh beberapa kalangan bahwa salib inilah yang dikenakan pada Kristus.
Bentuk salib ini berupa kayu palang yang posisinya horizontal dan vertikal
Ukuran kedua kayunya sama dan bersilang tepat di tengah-tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar